Dalam ilmu pemasaran, kita sangat mengenal beberapa ahli pemasaran
mulai dari akademisi hingga praktisi terkenal di dunia. Sebut saja
Philip Kotler, Hermawan Kertajaya, Kevin Lane Keller, Rhenald Kasali,
dan ahli pemasaran lainnya. Beliau-beliau tersebut dapat kita sebut
sebagai guru pemasaran. Semua tulisan, seminar dan presentasi
beliau-beliau tersebut selalu menjadi best seller dan diikuti banyak partisipan di dunia.
Namun, apa kita tahu siapa guru pemasaran pertama di dunia dan di akhirat juga? Dalam
pandangan saya dan dosen saya, guru pemasaran pertama di dunia dan di
akhirat serta tetap eksis hingga kini bahkan hingga hari kiamat adalah
IBLIS. Saya sangat salut dengan ilmu pemasaran yang dilakukan oleh
makhluk satu ini. Saya bisa belajar ilmu pemasaran yang dilakukan oleh
dia, tentu saja secara positif lho.
Ya, Iblis dapat dikatakan sebagai guru pemasaran di dunia dan di
akhirat, mulai sejak manusia diciptakan hingga hari kiamat nanti. Lho,
kok bisa? Secara definitif terbaru, Philip Kotler mendefinisikan
pemasaran adalah fungsi organisasi dan serangkaian proses dalam
menciptakan, mengkomunikasikan, dan membawa nilai kepada pelanggan dan
mengelola hubungan dengan pelanggan untuk mencapai keuntungan organisasi
dan stakeholder nya. Kini definisi tersebut kita hubungkan dengan pemasaran yang dilakukan Iblis.
Pertama, secara umum kita sudah mengetahui cerita Nabi Adam dan Hawa
hingga mereka diturunkan dari Surga ke dunia ini. Betapa hebat dan
intensifnya Iblis menginformasikan dan mengkomunikasikan produk buah
Khuldi kepada Nabi Adam dan Hawa, padahal Tuhan Yang Maha Kuasa secara
jelas dan gamblang melarang untuk memakan buah itu. Dengan informasi
produk secara jelas dan menarik mengenai manfaat dari produk tersebut.
Dengan semangat pantang menyerah, mulai dari depan Nabi Adam, dari
belakang, dari samping kiri-kanan, Iblis terus menawarkan produk ini
kepada beliau. So, pada akhirnya produk buah Khuldi ini laris juga dan Nabi Adam dan Hawa turun deh ke dunia.
Kedua, Iblis juga terus berinovasi mengembangkan produk-produknya di
dunia. Jika di akhirat, Iblis punya produk buah khuldi. Di dunia,
produk-produk Iblis di dunia lebih banyak lagi. Mulai dari prostitusi
terselubung hingga prostitusi terlokalisasi. Mulai dari mencontek saat
ujian hingga korupsi uang negara. Mulai dari menggunjing hingga
memfitnah. Semua itu mereka tawarkan dan komunikasikan secara sempurna
kepada manusia. Kita pun jadi tergoda dan bahkan menjadi pelanggan tetap
mereka. Tidak hanya itu saja, mereka mengelola pelanggan tetap mereka
tersebut secara profesional sehingga menjadi pelanggan yang nurut dan
loyal terhadap produk-produk tersebut. Customer Relationship Management-nya benar-benar hebat.
Ketiga, Iblis juga menawarkan perilaku, kebiasaan, dan gaya hidup
yang benar-benar membuat kita terlena. Seperti malas, suka terlambat,
sombong, dan perilaku lainnya. Mereka tidak-henti-hentinya membisikkan
dan mengingatkan kita untuk terus berperilaku seperti itu hingga menjadi
gaya hidup kita.
Pada akhirnya, dengan ketiga ilmu pemasaran yang dilakukan oleh Iblis
tersebut, informasi dan komunikasi produk yang menarik, produk yang
inovatif, penawaran gaya hidup yang menyenangkan, mereka mendapatkan
pelanggan yang sangat loyal untuk menemani mereka di akhirat kelak yaitu
di neraka. Dia lah guru pemasaran pertama di dunia dan akhirat, mulai
awal zaman hingga akhir zaman kelak.
Ingat, yang patut kita pahami disini adalah ilmu pemasaran yang
mereka lakukan untuk kita sesuaikan dengan kehidupan kita yang positif
lho. Bukan produk-produk yang mereka tawarkan tersebut. Saya menegaskan
bahwa ilmu pemasaran bukan ilmu sesat karena Iblis yang melakukan
terlebih dahulu. Semua ilmu akan memiliki manfaat yang besar ketika ilmu
tersebut digunakan dengan baik dan benar, bukan untuk hal-hal negatif.
Semoga menginspirasi
SUMBER
SUMBER
manteb....mas nulis lagi pemikirannya...kita tunggu
ReplyDeleteHebat, Kreatif, Salut mas, coba tulis lagi kita tunggu.. ide-idenya
ReplyDelete